[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Di Bawah Asuhan Air Air Sawah


“AJAIB!” Serumu melantang. Tanpa menoleh sedikitpun terus saja matamu itu memerhatikan kobakan kecil di sudut sepetak sawah yang kini terisi air hujan semalam.
.
“Apanya yang ajaib?” Mataku ikut mengejar ke kobakan itu, kobakan yang sepenuh mata menarik perhatianmu.
.
“Lihat ikan-ikan kecil itu! Bukankah kobakan ini pagi kemarin begitu kering?” Kali ini kau menoleh, dengan mata berkilatan, energik, mengerutkan dahi, seakan ada sesuatu, semacam ide mengisi kepalamu. Aku hanya ikut tertegun. Kita tertegun, seakan seberkas cahaya datang dan bersinar keruang pikir, namun entah apa itu. Tapi seketika semua itu buyar dengan tepukan mendarat seketika di pundak kananku, berkata cepat, “ah kenapa bengong? Ayo! Kita kuras habis kobakan ini! lalu ikannya kita pepes buat makan siang, ok?”
.
“Ah kau makan saja pikiranmu,” Tukasku seketika, kecewa.
“Lalu apa? emang kamu nggak akan lapar?!” Matamu mendelik.
“Bukan begitu maksudnya, “
"Lalu?”
“Siapa yang menanam ikan-ikan ini semalam? Kau tahu sendiri, namanya kobakan tidak dialiri saluran air dari manapun,”
.
Ar, 30 Sept. 17

Tidak ada komentar: